Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Jumat, 22 Juni 2012

Doa dan Dzikir Orang Sakit

Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah bagi Alloh ‘Azza wa Jalla yang telah menjadikan sakit dan musibah sebagai salah satu sebab datangnya keutamaan dan ganjaran bagi hamba-hambaNya yang beriman.

Sholawat dan salam semoga senantiasa Alloh sampaikan kepada Nabi dan Rosul kita –Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam- yang telah mengajarkan dan mencontohkan kepada umatnya bagaimana mensikapi musibah dan sakit yang dideritanya agar ia menjadi ladang amal sholeh dan datangnya keridhoan Ar-Rohman.  Begitu pula untuk para istri dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang selalu setia kepada agama dan sunnahnya sampai akhir zaman. Semoga Alloh menjadikan kita termasuk orang yang dikehendaki Alloh ‘Azza wa Jalla meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak, aamiin.

Saudaraku, sungguh tidak diragukan lagi bahwa seorang muslim –yakni muslim yang tidak mempersekutukan Alloh (berbuat syirik) dan melakukan salah satu sebab perkara yang membatalkan keislamannya- adalah hamba Alloh yang paling berbahagia. Ia memiliki kedudukan dan keutamaan di sisi Robbnya. Seluruh kebaikan yang dilakukannya dijanjikan Alloh balasan terbaik baginya. Bahkan dalam musibah yang diderita dan sakit yang dirasakannya, seorang muslim dijanjikan ampunan, ganjaran dan kemuliaan.


Dari Abu Sa'ied Al-Khudrie dan Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhuma dari Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- beliau  bersabda : "Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Alloh      akan menghapuskan dengan sebab-sebab itu  dosa-dosanya." HSR. Bukhori –rohimahulloh- dalam shohihnya no. 5641

Oleh karena itu, seorang muslim yang sedang diuji Alloh dengan penyakit atau musibah lainnya tidak boleh berburuk sangka kepada Alloh ‘Azza wa Jalla,  apalagi sampai mencela dan tidak ridho dengan ketetapan-Nya. Bahkan sudah semestinya seorang muslim selalu berbaik sangka kepada Robbnya dan menjadikan apa yang menimpanya sebagai kesempatan untuk mendulang pahala dan meraih keutamaan di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla.

Saudaraku, di antara upaya seorang muslim mendulang pahala di dalam sakitnya adalah dengan mengamalkan   doa dan dzikir yang dicontohkan Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana tersebut dalam hadits-hadits yang sah. Di antaranya adalah sebagai berikut :

Pertama, berdoa memohon kesembuhan dengan doa berikut

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، واشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِى، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Allohumma robbannaas adz-hibil ba’sa, wasyfi wa anta asy-Syaafi laa syifaa-a illaa syifaauka syifaa-an laa yughoodiru saqoman

Ya Alloh Robbnya manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah. Hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”

Dari ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha-, ia mengatakan : Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- mengucapkan doa berikut sebagai perlindungan : ‘Allohumma robbannaas adz-hibil ba’sa, wasyfi wa anta asy-Syaafi laa syifaa-a illaa syifaauka syifaa-an laa yughoodiru saqoman’

Ketika mengalami sakit keras menjelang wafatnya, aku memegang tangan Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- lalu mengusapkan tangannya ke tubuh beliau supaya cepat sembuh seraya mengucapkan doa tersebut. Namun, Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- melepaskan pegangan tanganku dan berkata : ‘Allohummaghfirlii wa alhiqnii bir rofiiqil a’la      ( Ya Alloh ampunilah aku dan pertemukanlah aku dengan ar-Rofiiqil  a’la ).” Itulah ucapan terakhir yang aku dengar.” HR. Ibnu Abi Syaibah –rohimahulloh- dalam Mushonnafnya dan dishohihkan Syaikh Al Albani         –rohimahulloh- dalam Ash-Shohihah no. 2775

Kedua, membaca doa berikut ketika merasakan sakit.

Saudaraku, ketika kita merasakan sakit maka lakukanlah hal-hal berikut :

Letakkan tangan pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian   bacalah ;

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah ( Yang artinya Dengan Nama Alloh ) sebanyak 3 x

Kemudian ucapkanlah kalimat berikut sebanyak 7 x

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’uddzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru          ( yang artinya : Aku berlindung kepada Alloh dan kepada kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku dapati dan aku khawatirkan.)

Dari ‘Utsman bin Abul ‘Ash ats-Tsaqofi –rodhiyallohu ‘anhu- bahwasanya ia mengadu kepada Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- rasa sakit yang dirasakan pada tubuhnya sejak ia masuk Islam. Maka Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepadanya, ‘Letakkan tanganmu pada tubuh yang sakit lalu ucapkan, ‘Bismillah sebanyak 3x dan  A’uddzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru sebanyak  7x. HSR. Muslim –rohimahulloh-dalam  kitab shohiehnya no. 5867

Ketiga, membaca ucapan  tahlil berikut dengan penuh penghayatan akan makna dan kandungannya.


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ  

Laa ilaaha illallohu wallohu akbar, Laa ilaaha illallohu wahdahu, Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, Laa ilaaha illallohu lahul mulku wa lahul hamdu, Laa ilaaha illallohu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billah.

Artinya :

"Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, dan Alloh Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, milik-Nya kerajaaan dan pujian. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Alloh."

Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ قَالَهَا فِى مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّار.

"Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak akan disentuh api neraka."    HR. Tirmidzi –rohimaulloh- dalam sunannya  no. 3758 dengan diringkas dan dinilai Shohih lighoirihi oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohiehut Targhiib wat Tarhiib no. 4381. lihat pula Silsilah Ahaaditsish-Shohiehah no. 1390

Saudaraku, perbanyaklah membaca kalimat tahlil ini. Semoga ia menjadi ucapan yang terakhir kita ucapkan ketika kematian tiba, aamiin.

Keempat, banyak memuji Alloh dan bersabar dalam ujian yang diberikan-Nya.

Dari Syaddad bin Aus –rodhiyallohu ‘anhu berkata : Sungguh aku pernah mendengar Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “Sesungguhnya Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :

إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنًا، فَحَمِدَنِي عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ، فَإِنَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنَ الْخَطَايَا

“Apabila Aku menimpakan musibah kepada salah seorang hamba-Ku yang mu’min lalu hamba itu memuji-Ku dan bersabar atas musibah yang Aku berikan kepadanya, maka ketika ia bangkit dari tempat tidurnya seperti hari seorang anak yang baru dilahirkan ibunya bersih dari segala dosa.”

HR. Ahmad -rohimahulloh dengan diringkas. Dihasankan  oleh Syaikh Al Albani –rohimahulloh- dalam Shohiehut Targhieb wat Tarhieb no. 3423, Shohiehul Jaami’ no. 4300 dan Ash-Shohiehah no. 2009

Saudaraku, demikian dapat disampaikan. Semoga risalah sangat sederhana ini menjadi salah satu amal sholeh yang diterima Alloh dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Aaamiin.

Selesai aku tulis di Cibaruis pada hari Selasa 29 Rojab 1433 H / 20 Juni 2012 M jam 09.00 WIB